Senin, Januari 26, 2015

Langkah langkah budidaya Cabai Organik



1.    Langkah – Langkah Budidaya Cabe Secara Organik dan Polikultur
TAHAP PERSIAPAN.
Sebagai langkah awal dalam budidaya cabe secara organic adalah kita harus terlebih dahulu mempersiapkan areal lahan yang akan kita usahakan sebelum kita melakukan penyemaian benih dan pengolahan tanah. Dipersiapkan kondisi lahan yang akan diolah dan ditanami dengan cabe dengan hal – hal sebagai berikut :
·           Pembuatan sketsa kebun, yaitu membuat peta untuk mengambarkan letak dan posisi tanaman yang ada di kebun/lahan agar lebih mudah dalam melakukan pengawasan tanaman
·           Penyiapan tanaman pembatas lahan yang akan ditanami cabe dengan lahan di sekitarnya. Tanaman pembatas yang bisa dimanfaatkan seperti tithonia (bunga paitan), rumput gajah dan banyak tanaman lainnya yang bisa didapatkan disekitar lahan.




·           Pembuatan tempat tinggal  musuh alami dan serangga predator sebagai penyeimbang ekosistem di lahan. Hal ini dilakukan dengan menanam bunga – bungaan yang berwarna cerah dan menarik perhatian serangga untuk datang dan tinggal di lahan. Misalnya menanam bunga tahi ayam, bunga matahari maupun jenis bunga lainnya.
·           Setelah hal diatas dilakukan, juga harus dipersiapkan tanaman perangkap yang akan ditanam di bedengan nantinya. Yang biasa digunakan adalah bunga tahi ayam dan bunga matahari.
TAHAP PENYEMAIAN BENIH
·         Kebutuhan benih 130 - 150 g/ha. (6 gr /rante)
·         Media semai yang di gunakan berupa tanah steril sebanyak 2  bagian dan pupuk kandang matang sebanyak satu bagian. (2 : 1, tanah : kompos)
LANGKAH – LANGKAH YANG DILAKUKAN DALAM PENYEMAIAN BENIH CABE :
·         Aduk media semai hingga tercampur rata. Jika bongkahan tanahnya kasar, ayak menggunakan pasir.
·         Siapkan polibag berukuran 6 x 10 cm yang sudah di lubangi di bagian pojok dasarnya.
·         Siapkan tempat persemaian yang terbuka dan jauh dari gangguan binatang.
·         Isikan media semai ke dalam polibag hingga penuh. Agak padatkan bagian bawahnya. Setelah itu, susun rapi dan rapat di tempat persemaian.
·         Sehari sebelum tanam benih, siram media dalam polibag sampai kondisi media bagian bawahnya lembap.
·         Rendam benih selama 6 jam untuk memecahkan masa dormansi. Setelah itu, tiriskan dan bungkus menggunakan kain katun lembab.
·         Peram bungkusan benih tersebut selama 18 jam di tempat yang hangat atau peram di dalam kotak yang di beri lampu pijar 15 - 25 watt agar temperatur ruangan berada pada kisaran 30 - 32oC.
·         Tanam benih satu persatu, tempat di tengah media polibag dengan menggunakan ujung jari. Timbun tipis dengan sisa media setebal 0,5 cm.
·         Siram permukaan media dengan air menggunakan hand sprayer atau gembor lembut. lakukan secara hati - hati agar benih tidak berantakan.
·         Tutup permukaan media menggunakan karung atau daun pisang atau plastik hitam selam 4 - 5 hari, sampai benih mulai berkecambah.
BERIKUT INI BEBERAPA KEGIATAN PERAWATAN YANG HARUS DILAKUKAN SELAMA PENYEMAIAN.
·         Setelah benih berkecambah, buka penutup polibag. Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari.
·         Jika di temukan penyakit rebah batang (dumping off) dengan gejala berupa bercak basah di pangkal batang yang menyebabkan bibit rebah, segera semprot dengan larutan tembakau
·           Pengamatan dan pengendalian seranganhamadan penyakit selama benih di pesemaian harus dilakukan terus menerus mulai dari bibit mulai tumbuh sampai dengan dipindahkan ke lahan. Pengamatan dilakukan secara berkala dan jika didapati adanya seranganhamapenyakit harus langsung dilakukan upaya pengendalian menggunakan ramuan nabati yang sesuai dengan serangan hama dan penyakit yang ada
·         Pengamatan terhadap pertumbuhan bibit di pesemaian harus dilakukan terus menerus sehingga bibit terhindar dari perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim seperti kekurangan air dan perubahan cuaca. Harus dilakukan penyiraman bibit dan jika perlu air yang digunakan ditambah dengan pupuk dari urine kambing ataupun ekstrak kompos.
·         Bibit siap di tanam pada umur 25 hari atau sudah berdaun sejati 4 - 5 helai.
·         Tahapan penyemaian benih yang sama juga digunakan untuk tanaman lain yang akan dijadikan sebagai pendamping tanaman cabe

PENGOLAHAN TANAH
1.     Pengolahan tanah yang dilakukan haruslah betul – betul efektif  dan efisien. Tanah harus bersih dari gulma dan sisa – sisa perakaran tanaman sebelumnya yang mungkin masih tertinggal di lahan.

2.     Pembuatan teras atau bedengan juga harus tertata dan rapi, dengan ukuran lebar 100-120 cm dengan ketinggian bedengan 40 - 60 cm dan lebar parit 50 - 70 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan

3.     Setelah selesai dilakukan pembuatan teras atau bedengan, maka kemudian permukaan bedengan atau media tanam ditebarkan kompos sebagai pupuk dasar.  Setelah kompos ditaburkan maka kemudian bagian permukaan bedengan dicincang atau diaduk dengan cangkul sampai merata komposisi antara tanah dengan kompos.

4.     Atau membuat lubang tanam dengan jarak tanam  60 x 70 cm, setiap lubang di berikan pupuk kompos sebanyak 1 batok kemudian kompos dicampur dengan tanah.

5.     Baru kemudian permukaan bedengan ditutupi dengan mulsa. Mulsa adalah bahan yang berfungsi untuk menutup tanah hingga suhu dan udara dalam tanah dapat terkendali, tumbuhan pengganggu dapat terkendali akhirnya tanaman menghasilkan panen yang baik. Sesuai dengan pola pertanian berwawasan lingkungan maka dianjurkan memakai mulsa alami seperti : jerami, kulit kacang, kulit jagung, sisa panen yang lain (kedelai), pangkasan daun dan lain sebagainya

6.     Setelah dilakukan pemasangan mulsa maka bibit yang ada di pesemaian dan sudah siap untuk dipindahkan ke lahan bisa segera di tanam, pada lubang tanam yang telah di beri pupuk kompos tadi

PENANAMAN.
1.     Jarak tanam yang digunakan adalah antara 50-60 cm jarak antar lubang dan 60-70 cm untuk jarak tanam seperti ini populasi tanaman pe Ha adalah +/- 18.000-20.000 populasi tanaman atau 600-720 populasi tanaman. Lubang tanam dibuat dengan cara menggali tanah sedalam 8-10 cm.

2.     Bibit cabai dipersemaian yang telah berumur 15-17 hari atau telah memiiki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan.

3.     Semprot bibit dengan fungisida alami  dan Insektisida alami, 1-3 hari sebelum dipindahtanamkan untuk mencegah serangan penyakit jamur dan hama setelah tanam.

4.     Seleksi dan pengelompokan bibit berdasarkan ukuran besar kecil dan kesehatannya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu panas, dengan cara merobek kantong semai dan diusahakan media tidak pecah dan langsung dimasukan pada lubang tanam.

5.     Kemudian dilakukan dengan pemasangan ajir, dipasang di samping lubang tanam . Ajir dapat juga ditanam untuk tiap 3 tanaman dipasang 1 ajir, kemudian dari tiap ajir diatasnya disambungkan dengan bambu dengan ketinggian +/- 80 cm dari permukaan tanah. Ajir sebaiknya dipasang sebelum tanaman berumur 1 bulan agar tidak merusak akar tanaman.

6.     Sebagai langkah awal pengendalian OPT setelah tanam maka tanaman di pasangkan gelas air mineral yang sudah dipotong bagian bawahnya untuk mengantisipasi serangan ulat potong Agrotis Ipsilon.

7.     Setelah itu juga dilakukan penanaman tanaman perangkap seperti bunga tahi ayam atau bunga matahari di setiap  ujung dan pertengahan bedengan.
PERAWATAN TANAMAN
1.     Penyulaman : Dilakukan setelah tanaman berumur 7-14 hst, tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan normal atau mati perlu dilakukan dengan penyulaman bibit yang masih ada didalam persemaian.

2.     Penyiangan : Pengendalian atau penyiangan gulma dilakukan secara berkala. Idealnya adalah sejalan dengan waktu pemupukan. Jadi setelah dilakukan penyiangan langsung dilakukan pemupukan. Hasil penyiangan gulma dapat dijadikan mulsa yang diletakkan diatas permukaan bedengan secara merata atau diberikan kepada ternak sebagai sumber makanan.

3.     Pewiwilan : perlu dilakukan antara umur tanaman 7-20 hari pada tunas yang tumbuh pada ketiak yang ada dibawah cabang utama dan utama dan bunga pertama yang muncul pada cabang utama. Pewiwilan ini biasanya dilakukan 2-3 kali, agar pertumbuhan vegetatif tanaman dapat optimal.

4.     Penyiraman  : dilakukan setiap  hari atau tergantung kondisi lahan.  

5.  Pengikatan batang  : pengikatan batang dilakukan saat tanaman umur 10-15 hst dengan mengikatkan   batang yang berada dibawah cabang utama dengan tali plastik pada ajir . Pada saat tanaman berumur 30-40 hst, ikat tanaman diatas cabang utama dan ikat juga pada saat pembesaran buah yaitu pada umur 50-60 hst. 



PEMUPUKAN
     Untuk memacu pertumbuhan tanaman, perlu dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk cair organik, yang berasal dari bahan daun tanaman atau kotoran ternak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar