Obat-obat alami dapat dibuat sendiri dari bahan
yang ada disekitar kita. Asal kita mau sedikit berkreasi, maka cara membuat
obat-obatan alami tersebut tidak sulit, Walaupun ini obat alami cara
penggunaannya harus bijaksana, artinya baru digunakan kalau serangan hama sudah
diatas ambang batas.
1. Ramuan obat dari daun-daun pahit (sebagai pupuk cair)
Bahan pokok : Masing-masing 1 genggam.
Daun (kumis
kucing, mangkokan, sirsat, ginseng, bunga matahari, ketepeng kebo, sampang,
pace, johar, awar-awar, jenu, lerak, mindi, senggunggu, brotowali, mahoni,
mimba, gadung, pepaya).
Bahan tambahan : Kapur tohor 10 Kg, Garam dapur 1 Kg, pupuk
kandang 1 zak (pupuk), kunyit 1 kg dan belerang secukupnya.
Cara membuat :
a)
Daun-daun tersebut direndam
dalam drum diberi air 25 liter
b) Masukkan
garam dapur, kapur dan pupuk kandang dalam drum.
c)
Ditutup rapat, biarkan membusuk
sampai 1 minggu..
d) Kunir
diparut dimasukkan dalam ember ditambah air secukupnya.
e) Saring busukan
daun dan kunir.
f)
Campurkan 1 liter larutan kunir
dengan 2 liter larutan busukan daun.
g) Perbandingan
pemakaian larutan 1 liter larutan kunir, 2 liter larutan busukan daun dan 5
liter air (1:2:5).
Manfaatnya :
a) Untuk menghalau hama tikus, wereng,
walangsangit, buduk kacang dan ulat.
b) Mencegah
penyakit busuk pada tanaman pisang.
Ampasnya sebagai
pupuk alami
2. Bahan baku
daun-daunan
Bahan
pokok, daun (kleresede, ketepeng kebo, kokro pahit, johar, kenikir londo,
mahoni, brotowali).
Bahan
tambahan : Belerang 0,25 Kg, kapur tohor 0,5 Kg blek.
Cara
membuatnya :
Semua bahan daun
masing-masing 1 Kg ditambah kapur dan belerang direndam dalam drum berisi 25
liter air selama 7 hari dan ditutup rapat.
Setelah membusuk diaduk-aduk
dan disaring. Perbandingan penggunaan larutan daun : air = 1 : 3
Manfaat :
a)
Untuk mengendalikan walang sangit.
b)
Untuk mengendalikan hama yang menyerang sayuran.
3. Bahan :
Gadung 10 Kg, Jengkol 10 Kg, Buang Pinang 5 Kg, Klika Pule 5 Kg,
Brotowali 5 Kg, Daun kecubung 5 Kg, Daun Johar 3 Kg, Daun kleresede 3 Kg, Kapur
sirih 0,50 Kg dan Belerang secukupnya.
Cara
membuatnya :
a)
Semua bahan dihaluskan atau ditumbuk terus dimasukan
dalam drum ditambah dengan air 2 kali adonan
b)
Ditutup rapat dengan plastik selama 2 sampai 3
minggu air membusuk.
c)
bila mau menggunakan disaring
dicampur dengan air perbandingannya 1 : 4.
Manfaat
:
1.
Mengendalikan tanaman padi, palawija dan sayuran
seperti hama
walangsangit, wereng, ulat, kepik, banci dll.
2.
Ampasnya dapat mengendalikan
tikus dan sebagai pupuk alami.
4. Mengendalikan Hama Orong-orong
sawah (Anjing Tanah)
Bahan : Daun pace
Cara membuat : Daun pace dirajang
lembut terus diremas-remas.
Penggunaan :
disebarkan ditepi
pematang yang tanam padinya terserang orong-orong.
5. Mengendalikan
Hama Balalang
Bahan
:
Albisia Buto 1 Kg, Akar Tuba 1 Kg, Klika Pule 1 Kg, Daun/Buah kecubung 0,05 Kg
dan air 20 ltr.
Cara
membuatnya :
Semua bahan dijadikan satu
lalu ditumbuk halus dan dicambur air 20 Lt. dalam tempat drum atau ember besar
lalu ditutup rapat, dalam waktu 24 jam
dapat dugunakan dengan disaring lebih dahulu.
6. Bunga Kertas atau bougenville
Bahan :
1 kg daun-daun bougenville
1 liter susu sapi
Cara buat
Masukkan
1 kg daun bunga kertas/bougenvile taruhlah tong, masukkan air mendidih dan
diamkan selama 24 jam. Tambahkan 1 liter air susu sapi rebus. Saringlah air
larutan tersebut. ramuan ini sudah siap dipakai sebagai pestisida alami
Hama yang dikendalikan :
Layu pada pisang dan lada
dan juga mengendalikan terjadinya penyakit pada tanaman.
8. Bahan untuk membasmi
berbagai macam hama
penyakit
· Daun sirih 6 genggam
· Belerang 1/4 kg
· Labu siam 2 kg
· Jinten 1/4 kg
Gara membuat :
Labu siam diparut sampai halus dan
kemudian diperam. Ambil airnya. Belerang, daun sirih, jinten ditumbuk halus.
Campur ketiga bahan tersebut dalam air perasan labu siam. Aduklah hingga rata. Larutan
tersebut kemudian didiamkan hingga 1 minggu. Setelah 1 minggu kemudian dapat
digunakan.
Penggunaan
:
Campurkan larutan
tersebut setiap 1 liter dengan 10 liter air dan semprotkan pada sore/pagi hari.
9. Bahannya :
·
Air leri (air cucian beras) : 1 liter
·
Mikro organisme nabati : 10 sendok makan
·
Alkohol 40 %, 70 % (air tape) : 10 (30)
sendok makan
·
Cuka : 10 sendok makan
·
Gula pasir : 1 ons
·
Perasan air gadung : 10 sendok makan
·
Perasan air jahe : 10 cendok makan
Cara membuatnya :
Semua bahan dicampur jadi satu didalam tempat/jerigen, ditutup rapat
selama 15 hari dan selama itu setiap pagi dan sore digojlok, agar apabila ada
endapan dapat dan canpur dengan merata, setelah itu didiamkan selama 5 hari,
selanjutnya sudah dapat digunakan.
Caranya penggunaannya :
Campurkan ramuan pengendalli hama
nabati 1 sendok makan dengan air biasa (air bersih) 1 liter, lalu semprotkan
pada tanaman (padi, palawija atau sayuran).
Catatan :
Pengendali hama nabati ini dapat
dipergunakan untuk mengendalikan hama
wereng , ulat, walangsangit, banci (aphid) dan serangga lain dan juga dapat
berfungsi sebagai pupuk.
10. Pengendalian Hama tikus
Cara
1
Bahan : Jengkol
Caranya
:
Jengkol diiris-iris lalu disebarkan pada petekan tanaman yang terserang tikus,
karena bau tikus pergi.
Cara
2
Bahan : Tepung kanji
secukupnya, lombok rawit merah dihaluskan.
Caranya
:
Tepung kanji diberi air dan direbus, ditambah cabai yang sudah dihaluskan
hingga menjadi lem encer.
Cara
pemakaian : Lem kanji dioleskan merata dalam sepotong bambu dan masukkan dalam
lubang tikus, agar supaya tikus keluar masuk lewat potongan bambu tersebut,
karena mata kena lem kanji yang pedas tikus menjadi buta dan mati.
Cara 3
Bahan : Gula Jawa / Gula Pasir
Caranya : Gula jawa diiris-iris dan
dimasukkan dalam lubang tikus, sehingga apabila tikus masuk lubang dan
menginjak-injak gula sampai kedalam dan kakinya tertempeli gula. Gula akan
mengundang semut, karena kaki tikus ada gulanya diharapkan akan menyerang tikus
beserta anak-anaknya dalam lubang.
Cara 4
Bahan : Kerupuk palembang
Caranya
: Kerupuk yang masih renyah dihaluskan menjadi tepung.
Tepung kerupuk tersebut dibuat bulatan sebesar biji kacang tanah dengan padat
sekali. Bulatan diletakkan yang dilalui tikus, dan tikus akan memakannya.
Reaksi bulatan kerupuk dalam perut tikus akan mengembang, sehingga perut tikus
pecah dan tikus mati karena biasanya tikus setelah makan bulatan kerupuk akan
merasa haus dan terus minum.
11.
Kapur Mati
Campuran 20 % kapur mati
dengan air dapat dipakai sebagai pestisida berbagai macam serangga hama.
12. Abu
Tanaman (sekitar 60 unsur
berguna, kandungan yang terbanyak adalah Kalium).
Kegunaannya :
1. Mengendalikan : hama semut dan rayap.
Cara : Taburkan abu
tanaman disekitar pangkal tanaman dengan
tebal 3 cm.
2. Mengendalikan : hama ulat, kepik dan sekaligus sebagai penambah unsur mikro.
Cara :- 2-3 sendok makan abu
dilarutkan dalam 1 liter air, saring dan semprotkan ke seluruh bagian tanaman.
-
sebaiknya
ditambah air seni
(ternak/manusia) ñ 5 sendok makan.
13 . Campuran Cabai dan Bawang Putih
a. Larutan cabai
Sebenarnya cabai saja (tanpa
bawang putih telah dapat digunakan sebagai insektisida, caranya yaitu dengan
menumbuk 1 kg cabai ke dalam 1 liter air panas. Setelah itu diaduk dan
didiamkan sampai dingin.
b. Campuran cabai dan bawang
putih
Segenggam air bawang putih dan segenggam
cabai ditumbuk sampai halus, kemudian dilarutkan dengan 1 liter air. Larutan
ini dapat digunakan untuk mengendalikan serangga pengunyah seperti : belalang,
ulat, dsb. Selang waktu penyemprotan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
14. Larutan Air Seni
Air seni yang telah diencerkan dengan air dalam perbandingan 1 bagian
air seni dibanding 10 sampai 15 bagian air. Penyemprotan ini digunakan untuk
pencegahan segala macam hama
dan penyakit, yang dilakukan dalam 10 - 15 hari sekali (atau tergantung
kebutuhan).
15. Biji klerak/lerak
Cara : 3-6 biji lerak dihancurkan dan direndam dalam 1 liter air.
Fungsi : untuk ulat sayuran, semut, kumbang kelapa, dan ulat padi.
Jumlah klerak dapat ditambah.
16. Daun randu/mlowo
Cara : 1 kg daun randu + 7 liter air, ditumbuk halus, dicampur,
disaring (disemprotkan). Apabila terlalu kental dapat ditambahkan air.
Fungsi : Untuk ulat sayuran (sawi dan kobis)
17. Insektisida dari Tembakau
Tanaman tembakau yang masih muda kadar
nikotinnya lebih banyak di bagian akarnya, sedang untuk tanaman yang cukup tua
pada bagian daun yang telah tua.
a. Insektisida dari Daun
Tembakau
Insektisida tembakau ini
biasanya digunakan untuk mengenda-likan ulat, belalang, dan kepik.
Cara
pembuatan :
Daun tembakau yang cukup tua sebanyak 5-6
lembar direndam dalam 1 liter air panas (tidak diajurkan yang sudah rajangan.
Kemudian didiamkan selama beberapa malam, disaring dan siap disemprotkan. Dapat
juga ditambahkan 5 butir lerak.
Penggunaan
:
Larutan tembakau 3 - 6 sendok makan
dilarutkan dalam 1 liter air dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman.
Digunakan untuk mengendalikan walangsangit yang belum dewasa, ulat sayuran, dan
semut.
b. Insektisida Puntung Rokok
Caranya, 10 butir puntung rokok (kalau bisa tanpa
gabus) direndam dalam 1 liter air panas. Diamkan selama beberapa malam,
kemudian disaring. Penyemprotan diarahkan ke bagian bawah daun tanaman.
18. Insektisida Ubi Gadung
Cara
pembuatan :
Ubi gadung 1 kg dan labu siam
1 kg diparut, dicampur, diperas dan disaring.
Penggunaan
:
Ekstrak sebanyak 3 - 6 sendok makan
dilarutkan dalam 1 liter air dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman.
19. Minyak Tanah dan Sabun untuk Lalat Buah
Bahan : Minyak
Tanah, sabun dan air
Cara membuat :
Campurkan 1 sendok makan
sabun denga ¼ sendok makan minyak tanah dengan 1 liter air
Kegunaan : untuk
mengendalikan lalat buah, kumbang dll)
Pengunaan
: semprotkan larutan keseluruh bagian tanaman (terutama
pada buah)
20. Pengendali ulat dan walang
sangit
Bahan : Gadung 2 kg, jengkol 1 kg dan
tembakau 1 kg
Cara
membuat :
Ditumbuk halus (di
blender), setelah berbentuk pasta campurkan 3 liter air, 1ons gula pasir dan 1
liter EM4 (mikroorganisme). Larutan diiamkan selam 7 hari
Pengunaan
: Penyemprotan sebaiknya dilakukan sore hari. Efek
pestisida lambat (penurunan populasi menurun setelah 2-3 hari).
21. Obat untuk Belalang dan Ulat
Bahan :
1. daun
sirsat 50 helai
2.
tembakau 1 genggam
3. Air 20 liter
4. Detergen 20 gr
Cara :
1.
Bahan ditumbuk
2.
Bahan dicampur air
3.
Kemudian diendapkan semalam
Penggunaan :
1 liter saringan
dilarutkan dalam 15 liter air
22. Hama Trips
Menyerang pagi dan sore
hari. Berkembang 2-3 minggu. Bagian yang diserang biasanya tunas yang masih
kuncup (dan juga buah dan bunga).
Bahan :
Daun sirsat 50-100 helai
Cara :
1. Bahan ditumbuk
kemudian ditambah air 5 liter
2. Kemudian
diendapkan semalam
3. Disaring
Penggunaan :
1 liter saringan
dilarutkan dalam 10 liter air
saya coba gan
BalasHapusSiip...semoga bermanfaat..
Hapusmaksih ea tas informasinya,,,
BalasHapussama-sama gan
Hapuslhaw cara membunuh lalat pakai daun tembakau ada gak?
HapusKalau pengendalian lalat (utamanya lalat buah) dengan menggunkan perangkap dengan bahan yang mengandung metil eugenol ( bisa dari minyak cengkeh), di masukkan dalam perangkap dari botol air mineral, kemudian di pasang di sekitar tanaman ( biasanya untuk tanaman buah ) serta cabai.
BalasHapus